Jumaat, 6 Mac 2015

Mengapa oksigen sangat diperlukan oleh makhluk hidup? - Why human need oxygen

Image result for oksigen
http://sha3622.blogspot.com

Mengapa oksigen sangat diperlukan oleh makhluk hidup?

PENDAHULUAN
Mengapa oksigen sangat diperlukan oleh makhluk hidup?
Untuk apa sebenarnya oksigen itu bagi tubuh?
Oksigen sangat diperlukan oleh makhluk hidup, kerana oksigen dapat membantu penguraian bahan makanan dalam tubuh.
1 Dari proses penguraian makanan inilah tenaga terhasil.
“Dalam keadaan biasa, sehari semalam kita memerlukan 300 liter oksigen, atau lebih kurang 0,25 per minit. Jumlah tersebut akan semakin meningkat bila aktiviti tubuh meningkat.” (2007:206)
Sepanjang hidup semua makhluk hidup harus memasukkan oksigen ke dalam tubuhnya secara terus-menerus dan tidak boleh berhenti. Sel-sel tubuh akan rosak atau mati bila tidak mendapatkan oksigen dalam jangka waktu tertentu. Sel otak akan mati atau rosak bila tidak mendapatkan oksigen selama 3-4 minit.
2 Dari mana oksigen diperolehi?
Oksigen diperolehi melalui pernafasan. Pernafasan adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada dipersekitaram.
3 Pernafasan dapat dilakukan dengan adanya alat-alat yang menyusun sistem pernafasan. Tanpa hal tersebut, mahkluk hidup tidak akan boleh melakukan proses pernafasan. Alat-alat itu antara lain, hidung, laring, trakea dan paru-paru.


Image result for Faring
sha3622.blogspot.com

A. Definisi Pernafasan
Kita dapat hidup tanpa makanan dan minuman selama beberapa hari, tetapi kita tidak dapat hidup tanpa bernafas. Kita perlu bernafas untuk memenuhi keperluan oksigen dalam tubuh setiap waktu.
Apakah pengertian bernafas itu?
Pada hakikatnya bernafas adalah proses memasukkan udara dari udara bebas ke dalam tubuh serta mengeluarkan sisa gas ke udara bebas. Proses pemasukkan udara pernafasan ini dikenali dengan inspirasi, sedangkan pengeluarannya dikenal dengan ekspirasi. Setiap satu menit kita mampu melakukan inspirasi dan ekspirasi 15 sampai 18 kali.
B. Alat-alat penyusun sistem pernafasan
Agar proses pernafasan pada manusia dapat berlangsung, diperlukan alat-alat membantu sistem pernafasan yang terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paru-paru. Alat-alat itu menyusun suatu sistem respirasi dan berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh.
Perhatikan gambar alat pernafasan manusia di bawah ini.
Alat-alat pernafasan manusia

1. Hidung dan rongga hidung
Hidung adalah organ pernafasan yang paling luar ianya adalah alat pernafasan pertama yang dilalui udara. Selain melalui hidung, bernafas juga dapat dilakukan melalui mulut. (Sri Pujiyanto, 2008: 160). Tetapi, bernafas sebaiknya melalui hidung, kerana udara yang masuk medapatkan tiga perkara oleh hidung.
Pertama, udara yang masuk melalui hidung akan ditapis oleh rambut hidung dan selaput lendir. Rambut hidung menapis partikel debu yang besar. Sedangkan lendir berfungsi memerangkap debu halus dan bakteri. Perhatikan betapa kotor hidung kita jika berada di tempat yang berdebu atau berasap. Kotoran tersebut merupakan hasil penyaringan udara.
Kedua, udara mengalami penyesuaian suhu. Udara yang masuk akan dihangatkan oleh darah yang ada di dalam pembuluh darah kapiler di rongga hidung. Jika udara dari luar dingin, di dalam hidung udara mengalami pemanasan sesuai dengan suhu badan. Tanda peyesuaian itu antara lain keluarnya lendir dari lubang hidung ketika udara dingin masuk ke rongga hidung.
Ketiga, di dalam hidung udara diatur kelembapannya oleh lapisan lendir.
Setelah mendapat tiga perlakuan tersebut,  udara yang bersih, hangat dan lembap, kemudian menuju bagian teratas faring dalam perjalanannya menuju paru-paru. Pada bagian teratas rongga hidung, terdapat syaraf khusus, disebut syaraf olfaktori, yang memungkinkan kita mencium bau-bauan yang terbawa oleh udara.
2. Faring
Udara yang berasal dari rongga hidung selanjutnya masuk ke faring. Faring adalah percabangan dua saluran, iaitu ternggorok (nasofaring) yang merupakan saluran pernafasan, terletak dibahagian depan, serta kerongkong (esofagus) yang merupakan saluran udara pencernaan, terletak di bahagian belakang. 
3. Laring
Setelah melalui rongga hidung dan faring, udara sampai di pangkal tenggorok. Pangkal tenggorok tersusun oleh katup (epiglotis) dan tulang-tulang rawan membentuk jakun. Injap ini selalu terbuka dan tertutup bila ada makanan yang masuk kedalam kerongkongan. Di dalam jakun terdapat selaput suara. Bila kita bercakap, udara akan melalui selaput ini dan menggetarkannya sehingga menimbulkan suara.
4. Batang tenggorok (Trakea)
 Batang tenggorok atau trakea menupakan pipa yang dindingnya terdiri atas tiga lapis. Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, sedangkan lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Panjang pendek trakea sebanding dengan panjang pendek leher. Pada orang dewasa, panjang trakea sekitar 11 cm dengan diameter 2 cm.
Ujung trakea bercabang menjadi dua buah cabang batang tenggorok yang disebut bronkus (jamak: bronki). Kedua cabang tersebut, masing-masing masuk ke dalam paru-paru kiri dan paru-paru kanan.
5. Paru-paru
5.1. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang secara berulang-ulang menjadi pipa yang semakin halus yang disebut bronkiolus.
5.2. Alveolus
Pada ujungnya, bronkiolus yang paling kecil berakhir dan membentuk sekumpulan kantung udara yang disebut alveoli (tunggal: alveolus).
Jumlah alveolus pada orang dewasa mencapai sekitar 700 juta untuk setiap pau-paru sehingga memperluas permukaan untuk pertukaran gas menjadi sekitar 100-150 m2 (lebih kurang sama dengan ukuran sebuah lapangan tenis). 
Oksigen yang terdapat dalam udara pernafasan i masuk melalui dinding alvoulus, kemudian masuk kedalam kapiler darah. Selanjutnya, oksigen dibawa darah menuju ke jantung untuk diedarkan keseluruh tubuh melalui arteri.
C. Mekanisme Pernafasan
1. Proses pernafasan
Proses pernafasan pada manusia  terjadi secara sedar maupun tidak sadar. Pernafasan secara sadar terjadi jika kita melakukan pengaturan-pengaturan dikala bernafas, misalnya pada saat latihan dengan cara menarik nafas panjang, kemudian menahannya beberapa saat, lalu mengeluarkannya.
Pernafasan secara tidak sadar, iaitu pernafasan yang dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh syaraf di otak, misalnya pernafasan yang terjadi pada saat kita tidur .
Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernafasan, iaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.
1.1. Pernafasan Dada
Pada saat tulang rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan udara di luar sehingga udara luar masuk ke paru-paru (inspirasi).
Sementara itu, pada saat otot tulang rusuk mengendur, tulang rusuk akan turun sehingga rongga dada menjadi lebih kecil atau kembali ke ukuran semula. Akibatnya, tekanan udara di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan udara di luar rongga dada,Iini menyebabkan udara dalam rongga dada terdorong keluar dari paru-paru (eksiprasi) menuju hidaung atau mulut.
1.2. Pernafasan Perut
Pada saat oto diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan udara menjadi kecil sehingga otot diafragma berlaksasi (kembali ke posisi semula), rongga dada mengecil dan tekanan udara mejadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paru-paru.
Ketika kita menghembuskan nafas, paru-paru tidak menjadi kosong sama sekali. Hal ini disebabkan darah secara konstan mengalir melewati paru-paru dalam perjalanannya keseluruh tubuh sehingga selalu ada oksigen yang dapat diambil oleh paru-paru. Bahkan, jika kita menghembuskan nafas sekuat-kuatnya, jutaan alveoli (gelembung udara) terisi seperti balon-balon kecil, sedangkan selama ekspirasi, udara keluar dari alveoli sehingga “balon-balon” kecil tersebut mengempis.
2. Kapasiti paru-paru
Taukah anda seberapa besar kemampuan paru-paru anda dalam menampung udara pernafasan? 
Mesakipun daya tampung setiap orang berbeda, dalam keadaan normal, paru-paru orang dewasa kebanyakannya dapat menampung udara sebanyak 4,5-6,0 liter atau 4.500-6.000 cc.
Dalam satu kali bernafas, orang menyedut dan mengembuskan udara sebanyak 0,45-0,5 liter. Jumlah itu dinamakan kapasiti tidal.
Udara yang masuk dan keluar pada saat kita menyedut dan menghembuskan nafas sekuat-kuatnya dinamakan kapasiti vital paru-paru. Banyaknya kapasiti vital paru-paru sekitar 3,5 liter udara.
Dengan demikian, banyaknya udara yang digunakan dalam proses pernafasan berkisar antara 0,5-3,5 liter. Dari jumlah itu, hanya sekitar 0,35 liter udara yang dapat mencapai alveolus, kerana sebahagian besar harus mengisi saluran-saluran pernafasan, seperti trakea, bronkus, dan bronkiolus.
Besar kecilnya volume udara pernafasan tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain usia, berat badan, jenis aktiviti, kebiasaan bernafas, ataupun kesehatan seseorang.
D. Kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan
Beberapa gangguan pada sistem pernafasan disebabkan gangguan pada alat-alat pernafasan. Gejala umumnya ditandai dengan batuk. Beberapa gangguan itu diantaranya:
1. Pneumonia
Pneumonia, iaitu suatu peradangan pada selaput pembungkus paru-paru (pleura). Peradangan ini biasanya timbul akibat jangkitan dari paru-paru atau organ lain yang berdekatan dengan paru-paru. Akibat peradangan ini, terdapat cairan yang berlebihan pada pleura sehingga penderita akan merasa sakit dada ketika bernafas. 
2. Asma
Asma,iaitu penyempitan saluran pernafasan utama pada paru-paru. Asma merupakan penyakit keturunan, dan tidak menular.
Pesakit di bawah usia 30 tahun, asma kira-kira 70% disebabkan oleh hipersensitiviti alergi, terutama hipersensitiviti terhada tumbuhan. Pada pesakit lebih tua, kira-kira 70% asma disebabkan kerana alergi pada bahan kimia dan kabut atau debu.
3. Bronkhitis
Bronchitis, iaitu peradangan pada lapisan dinding bronkus (cabang tenggorok) yang disebabkan oleh jangkitan virus. Peradangan ini menimbulkan batuk yang dalam dan menghasilkan kahak yang kekuningan dari paru-paru. 
Bronchitis dapat dibezakan menjadi bronchitis akut dan bronchitis kronik. Bronchitis akut disebabkan oleh bakteria dan dapat terjadi selama beberapa minggu. Sementara itu, bronchitis kronik, antara lain disebabkan oleh kebiasaan merokok, pencemaran udara, dan infeksi saluran pernafasan.
4. Tuberkolosis
Tuberkolosis merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteria  mycobacterium tubercolosae. Bakteria ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi yang paling sering adalah paru-paru dan tulang.
5. Dipteria
Dipteria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan bakteri tersebut. 
6. Emfisema
 Emfisema adalah penyakit “pecahnya” alveoli. Emfisema disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang terkandung dalam asap rokok, debu-debu kilang, ataupun polutan udara lainnya.
Bila orang membicara tentang emfisema paru-paru kronik, umumnya yang dimaksud adalah suatu kerosakan paru yang disebabkan menghisap rokok.
7. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan oksign ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan kerana hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang. 
8. Nafas berhenti
Bila nafas berhenti, pernafasan dapat dibantu dengan cara menggunakan tangan ( pernafasan mulut ke mulut)atau menggunakan alat mekanik. 
Dalam menggunakan perafasan buatan yang dilakukan dengan tangan, seseorang meniupkan udara langsung melalui mulut atau hidung atau, kalau tidak, orang itu secara bergantian memampatkan dan mengembangkan dada.
Pernafasan buatan dapat juga digunakan dalam periode waktu yang lama. Cara ini menjadi perlu apabila otot-otot pernafasan memang mengalami kerusakan berat. 

Image result for OKSIGEN
sha3622.blogspot.com
KESIMPULAN
Manusia dapat bernafas, menghirup dan menghembuskan udara, kerana manusia memiliki suatu sistem pernafasan. Dimana sistem itu terdiri dari suatu organ-organ yang sangat kompleks (hidung, faring, laring, trakea dan paru-paru) yang saling melengkapi, bekerja sama satu dengan lainnya. Sehingga udara luar bisa mencapai suatu tempat yang bernama alveolus untuk diserap masuk kedalam darah.
Sistem pernafasan terdiri dari dua mekanisme iaitu pernafasan perut dan pernafasan dada. Kedua mekanisme ini berjalan demi terpenuhinya suatu keperluan yang sangat vital bagi manusia dan tentunya seluruh makhluk hidup iaitu oksigen.
Dengan oksigen kita dapat menggunakan fungsi seluruh organ-organ pada tubuh untuk melakukan berbagai aktiviti seharian. 

                                 Kunjungi ( http://sha3622.blogspot.Com ) untuk info seterusnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan