Selasa, 19 Ogos 2014

Menafaat Air Putih Dalam Kehidupan - Fully Benefit of Water In Life

sha3622.blogspot.com
sha3622.blogspot.com

Menafaat dan potensi dahsyat air putih telah disebutkan dalam al-Qur’an. Disebutkan bahwa air adalah sumber kehidupan. Tanpa air akan terhentilah sistem kehidupan dunia.

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقاً فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?.” (QS. 21: 30).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)

Manusia boleh tidak makan tapi jangan tidak minum. Sebab akan menyebabkan kematian. Orang dapat bertahan hidup sampai tiga puluh hari tanpa makan, tetapi boleh meninggal gara-gara tidak minum selama berhari-hari.

Air begitu penting dan tubuh amat bergantung padanya diwaktu proses biologis berlangsung. Itulah mengapa rasulullah saw menganjurkan umatnya agar tetap bangun sahur dan bersegera untuk berbuka walau hanya dengan minum air putih saja.

Meski meminum adalah hal, kecil, Islam berbeda dengan umat lain. Islam mengajarkan adab dan tata-cara yang tak dimiliki agama lain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)

Adab lain Islam terhadap minum adalah tidak meniupnya.

Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)



Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.” Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028)
Sebuah apresiasi penting al-Qur’an adalah bahwa air itu merupakan asal dari segala organisme (Q.S. al-Anbiyâ’/21: 30), termasuk manusia (Q.S. al-Furqân/25: 54), dan haiwan (Q.S. al-Nûr/24: 45). Ketika organisme itu eksis, khususnya manusia, ternyata dua pertiga berat fiziknya merupakan cairan, baik dalam bentuk darah, air liur, maupun pelincir sendi tulang, dan cairan sumsum tulang belakang, yang kesemuanya mengatur suhu badan manusia (Aishah Stacey, 2009). Ketika makhluk harus bertahan hidup, baik manusia, haiwan, maupun tumbuhan, maka air menjadi keperluan tunjang hidupnya. Tanpa air yang mencukupi, semua makhluk akan mati dalam beberapa hari (Aishah Stacey, 2009). Memang, air disediakan Allah untuk diminum manusia dan haiwan, dan untuk menumbuhkan tanaman (Q.S. al-Baqarah/2: 22, 60; al-Hijr/15: 22; al-Nahl/16: 10-11; Thâhâ/20: 53; dan al-Wâqi`ah/56: 68-69). Bahkan mineral, seperti tanah, dapat meningkat kualitinya dari kering atau tandus menjadi subur dengan air, sehingga bermenafaat bagi kehidupan manusia melalui tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan yang dihasilkannya (Q.S. al-Baqarah/2: 164; dan al-Hajj/22: 5). Air dalam pemahaman yang lebih luas, dengan demikian, merupakan sarana konservasi tanah.
Selain itu, air diapresiasikan sebagai sarana penyucian sebagaimana diungkap dalam Q.S. al-Anfâl/8: 11.Untuk menghadap Allah, melakukan solat, misalnya, setiap Muslim harus bersuci, dan di sini air berperanan penting, baik dalam berwudhu (agar suci dari hadaŝ kecil) maupun mandi (agar suci dari hadaŝ besar), sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al- Mâidah/5: 6. Adanya hubungan antara mandi dan kesihatan tidak dapat dinafikan. berkaitan dengan kesihatan, air (terutama air zamzam) memiliki khasiat menyembuhkan penyakit sesuai dengan tujuan meminumnya (H.R. Ibn Mâjjah No. 3053 dan H.R. Ahmad No. 2517). Dengan demikian, Islam telah menempatkan air sebagai sesuatu yang esensial untuk memelihara kesihatan, kebersihan individu, dan kesihatan umum (Aisha Stacey, 2009).
Lebih lanjut, air dalam volume yang besar, seperti sungai dan laut, dinyatakan dalam banyak ayat, seperti Q.S. al-Baqarah/2: 164 dan Luqmân/31: 31, sebagai lahan transportasi yang membawa kemanafaatan bagi kehidupan manusia. Lebih dari itu, laut, danau, dan/atau sungai juga menjadi habitat bagi banyak makhluk yang memainkan peranan penting dalam pelestarian dan pengembangan kehidupan (Q.S. Al-Nahl/16: 14). Akhirnya, air dijadikan sebagai simbol surga, ketakwaan, dan rahmat Tuhan sekaligus di dalam kehidupan akhirat, kerana surga selalu digambarkan sebagai tempat yang dijanjikan bagi orang bertakwa, penuh rahmat Tuhan kerana mengalir di dalamnya aneka ragam sungai (Q.S. al-Nahl/16: 31), di antaranya sungai dari air, sungai dari air susu, sungai dari arak, dan sungai dari madu (Q.S. Muhammad/47: 15). Dari sini dapat dibuat kesimpulan bahawa air merupakan esensi taman surga. Lebih dari itu, air surga disejajarkan dengan ketulusan moral (Q.S. al-Gâsyiyah/88: 11-12)
Dari penelusuran ayat-ayat al-Qur’an di atas, Islam jelas-jelas memberikan apresiasi yang tinggi terhadap air. Apresiasi tersebut dapat dikategorikan dalam enam macam, yaitu: (1) air sebagai asal dari segala organisme; (2) air sebagai kebutuhan pokok makhluk hidup untuk dapat survive; (3) air sebagai sarana konservasi tanah (menyuburkan tanah yang kering/tandus); (4) air sebagai sarana penyucian dan kesihatan; (5) air (dalam bentuk sungai, tasik dan laut) sebagai lahan untuk transportasi dan habitat bagi banyak makhluk; dan (6) air sebagai simbol surga, ketakwaan, dan rahmat Tuhan di dalam kehidupan akhirat.

 Kunjungi ( http://sha3622.blogspot.Com ) untuk info seterusnya.





Tiada ulasan:

Catat Ulasan